Mindful Listening

By Bella Sukardi - May 26, 2018

https://www.pexels.com

Setiap orang memiliki kecenderungan ingin selalu bersuara, berbicara, dan ingin didengar namun kurang suka mendengarkan. Mendengarkan dengan baik sepertinya sudah menjadi hal yang sangat sulit. Berbagai macam distraksi seperti suara notifikasi dari handphone, suara bising disekitar, ataupun suara-suara pemikiran dikepala sendiri mambuat kita kurang fokus dan setengah hati pada saat mendengarkan, khususnya mendengarkan orang lain.

Tempo hari, aku punya masalah dalam pekerjaan dan aku rasa aku butuh teman untuk berdiskusi dan berbagi pemikiran. Aku menemui seseorang yang aku anggap mampu dan punya kapabilitas dipermasalahan yang aku hadapi dan aku percaya baliau ini bisa memberikan suatu insight atau bahkan solusi dari kegalauan soal pekerjaan yang tak kunjung berakhir, lebay amat bel haha.

Tapi, pembicaraan tersebut tidak begitu berhasil dengan baik, dipikiranku. Padahal ketika dipikir dan dicerna ulang, dari konsultasi tersebut aku punya solusi dari permasalahan yang aku hadapi. Tapi kenapa aku masih merasa belum 'lega' dan feels better setelah berkonsultasi? Malah, aku merasa terhakimi dan merasa sebuah 'kekecewaan' yang aku sendiri tidak tahu kenapa muncul perasaan demikian.

Pernah nggak ngerasain kayak gitu?

Selanjutnya, aku berdiskusi permasalahnku dengan banyak orang yang punya kemampuan luar biasa dibidang tersebut, tapi sama saja, tidak membuatku menjadi 'lebih baik'. Hingga pada suatu waktu, aku tidak sengaja ngobrol dengan orang yang sebenarnya aku tahu kalau beliau ini bukanlah orang yang punya kemampuan dibidang tersebut. Tapi surprisingly, aku jauh merasa lebih baik dan merasa lega ketika bertemu dan terlibat pembicaraan dengan beliau, padahal beliau sama sekali tidak memberikan solusi ataupun pemikiran-pemikiran yang cemerlang.

Yepp!
Setelah lama aku memikirkan ulang kenapa demikian? Ternyata, bukan solusi yang aku butuhkan, actually aku mampu menyelesaikan permasalahanku sendiri. Dan sebenarnya yang aku butuhkan adalah 'didengarkan'. Itulah kenapa ketika aku diberikan solusi atas permasalahanku, aku masih belum feels better.

Dari berbagai macam orang yang aku temui tersebut, hanya satu orang yang berhasil membuat perasaan menjadi lebih baik. Dan ternyata, perbedaan orang tersebut dengan yang lainnya adalah caranya mendengarkan dengan penuh perhatian, menanggapi tanpa menggurui, tanpa penghakiman dan penuh kesadaran juga empati. Atau dikenal dengan istilah mindful listening. 

Apa itu mindful listening?

Mindful listening adalah proses mendengarkan dengan penuh perhatian, penuh kesadaran, dan tidak ada penghakiman didalam prosesnya. Oke, mungkin mendengarkan dengan being fully present sangat sulit bagi sebagian banyak orang. Ketika kita sedang mendengarkan orang lain, pikiran kita cenderung mengembara, kemudian menganalisa dan dengan penuh percaya diri kita menawarkan saran, atau bahkan menjelaskan persepsi kita sendiri terhadap informasi yang diberikan oleh lawan bicara kita. Am I right? 

Kadangkala, dalam mendengarkan kita merasa perlu untuk memberikan pemikiran dan judgement, padahal hal tersebut tidaklah perlu. Terkadang, orang-orang yang sedang berbicara pada kita tidak selalu menginginkan penilaian, pendapat, maupun solusi dari kita. Mereka hanya membutuhkan pendengar yang penuh perhatian dan empati. Itulah sebabnya, ketika sharing dengan seseorang kadangkala kita bukannya menjadi lega tapi malah sebaliknya.

Orang yang berbicara kepada kita, terkadang hanya berharap bahwa kita sebagai pendengar mampu memahami sudut pandang mereka terhadap sesuatu dan berempati terhadapnya. Bukan mendengarkan dengan kesiapan dan bahasa tubuh untuk menimpali dan menggurui. 

Dalam mendengar, lebih baik kita sisihkan dulu ego dan arogansi yang kita punya dan coba pahami dan mengerti apa yang sedang disampaikan tanpa ada penilaian atau penghakiman personal.  Mendengar dengan penuh perhatian membuat kita lebih memahami dan menghargai sudut pandang orang lain dan membuat kita lebih mudah menghadirkan rasa empati dan kebijaksanaan dalam diri.

Mendengarkan dengan mindful listening, mendengarkan penuh perhatian dan kesadaran dan mengharuskan kita memberikan 'ruang' kepada orang lain untuk berbagi tanpa adanya gangguan, timpalan, koreksi, atau saran dan nasehat yang sebenarnya sedang tidak dibutuhkan. Dengan begitu, kita menjadi lebih mengerti dan memahami dengan apa yang orang lain rasakan dan muncul rasa empati dalam diri kita.

The most basic all human needs is the need to understand and be understood. The best way to understand people is to listen to them." - Ralph G. Nichols-

Untuk kita yang selalu ingin didengarkan, mungkin lebih baik jika kita bertanya dulu terhadap diri sendiri :

Apakah kita sudah mendengarkan dengan penuh empati?
Apakah kita sudah mendengarkan dengan penuh kesadaran tanpa prasangka dan judgment?
Apakah kita sudah mendengarkan dengan penuh kesadaran dan menjauhkan distraksi?

Mendengarkanlah dengan empati untuk mengerti dan memahami, bukan menimpali, apalagi menghakimi.

Salam berbagi.






  • Share:

You Might Also Like

0 comments