Hidup 90/10 Ala Stephen Covey

By Bella Sukardi - January 18, 2018

https://www.pexels.com/

Mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita nama Stephen Covey, penulis salah satu buku best seller berjudul "The 7 Habits of Highly Effective People". Tulisannya begitu mendunia dan menginspirasi banyak orang.
Buku Karya Stephen Covey

Ada satu hal yang menurut saya sangat menarik dari penulis tersebut, yaitu prinsip 90/10 ala Stephen Covey. Seperti apa sih prinsip tersebut ?

Prinsip 90/10 ala Stephen Covey :
" 10% of life is made up of what happens to you. 90% of life is decided by how you react ".

Yang artinya adalah ada 10% hal yang terjadi dalam hidup kita, tidak bisa kita kontrol atau biasa disebut dengan takdir, dan 90% sisanya adalah akibat dari reaksi kita sendiri terhadap apa yang menimpa kita. Bingung? Let me explain it

Sederhananya Covey menjabarkan begini, 
Pada suatu pagi, anda sedang sarapan dengan keluarga anda. Tiba-tiba, tanpa sengaja anak anda  menyenggol cangkir yang diletakkan istri anda di meja makan dan menumpahkan kopi ke kemeja kerja anda. Dalam hal ini, peristiwa tumpahnya kopi adalah suatu hal yang tidak bisa anda kontrol, atau masuk kedalam 10% dari apa yang saya jelaskan di atas. Selanjutnya, 90% yang akan terjadi bergantung dengan apa reaksi anda. Let me show you. 

Pada saat itu anda kaget dan marah, dan membentak anak anda sehingga membuatnya menangis. Setelah memarahi anak anda, anda menyalahkan istri anda karena meletakkan cangkir kopi panas di di pinggir meja makan. Anda buru-buru kembali ke kamar untuk mengganti pakaian dan kembali ke meja makan, ternyata anak anda masih menangis dan ketinggalan bus ke sekolah. Terpaksa anda harus mengantarkan anak anda ke sekolah walaupun anda harus cepat-cepat sampai ke kantor untuk bekerja. 

Karena terburu-buru dan sudah terlambat ke kantor, anda memacu cepat mobil sehingga melewati batas kecepatan maksimal dan menyebabkan anda terkena tilang dan membayar denda. Setelah berhenti mengurusi denda, anda melanjutkan mengantarkan anak anda ke sekolah, ternyata anak anda sudah terlambat dan dia langsung turun dari mobil tanpa berpamitan dan mencium anda. Tidak hanya sampai di situ, setelah terlambat 20 menit akhirnya anda sampai di kantor, ternyata dokumen penting dan tas kerja anda tertinggal di rumah, sedangkan anda harus meeting dengan atasan anda. Hari yang buruk bukan ?

Lagi-lagi tidak hanya sampai disitu, sore hari ketika sudah lesu dan sampai rumah, anda mendapati sebuah keadaan yang kurang enak dengan anak dan istri anda. Istri anda kecewa kepada anda karena anda menyalahkannya atas apa yang terjadi tadi pagi, dan anak anda tidak memberikan pelukan pada anda karena kemarahan ayahnya tadi pagi, terlambat ke sekolah, dan hari yang tidak begitu baik disekolahnya. Kesialan yang beruntun bukan? 

Sudah jatuh tertimpa tangga? Iya. Kenapa semua itu terjadi? Siapa yang salah? Jawabannya adalah anda.

Kisah kesialan diatas tentu tidak akan ada andaikan anda..

Ketika kopi tumpah di kemeja kerja anda, dan anak anda akan menangis karena ketakutan ayahnya akan marah, dengan lembut anda mengatakan "It;s okay sayang, lain kali hati-hati ya sayang..". Kemudian anda kekamar untuk berganti pakaian, dan menyiapkan apa saja yang akan dibawa ke kantor. Ketika kembali ke meja makan, anak anda memeluk anda dan melambaikan tangan berangkat dengan bus sekolah. Anda memeluk dan mencium istri anda kemudian berangkat ke kantor tidak tergesa-gesa, rupanya anda tiba di kantor 5 menit lebih cepat dan menyapa rekan kantor anda dengan gembira. Meeting anda pun berjalan sesuai dengan rencana karena semua file yang anda persiapkan telah anda bawa. Indah bukan? 

"Sebuah reaksi yang berbeda, akan menyebabkan dua skenario yang berbeda dari suatu kejadian yang sama". Inilah yang dimaksud dengan 90% of life is decide by how you react to it.

Jadi baik dan buruknya hari kita ditentukan oleh apa reaksi kita terhadap suatu kejadian. Kita bisa memilih apakah akan menghadapinya dengan emosional dan cenderung menyalahkan orang lain, atau dengan tenang dan kepala dingin? It's your choice!

Salam berbagi. 


  • Share:

You Might Also Like

0 comments