Inner Beauty atau Outer Beauty?

By Bella Sukardi - January 29, 2018

https://www.pexels.com/

Kata-kata 'cantik' memang masih mengundang berbagai macam persepsi di lingkungan sosial dan nilai relativity nya cukup tinggi. Mau tidak mau kita jadi bertanya-tanya apa sih definisi cantik sebenarnya? sebelumnya saya sudah pernah membahas di artikel yang saya tulis disini.

Saat ini saya tidak akan membahas soal apa definisi cantik, yang ingin saya bahas adalah seberapa pentingkah 'cantik' bagi wanita? Pilih inner beauty atau outer beauty?

'Cantik' disini bukan terpaku pada suatu ciri tertentu, misal cantik itu harus yang berkulit putih, atau beralis tebal atau cantik itu wanita yang kurus, tinggi dan langsing, bukan. Cantik disini lebih kepada bagaimana wanita membawakan dirinya atau lebih spesifik merawat diri dan memperhatikan penampilannya. Wanita yang cerdas, dia tahu mana yang cocok untuk dirinya mana yang tidak, tahu menempatkan diri dan tahu bagaimana merawat diri.

Banyak sekali wanita yang sebenarnya cantik dan memiliki potensi untuk tampil cantik, namun mereka abai dengan hal tersebut. Padahal semua wanita memiliki kesempatan yang sama untuk cantik. Kecantikan adalah gabungan dari kontruksi genetik dan kontruksi sosial, atau dalam ilmu genetiknya fenotipe (penampakan) dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungannya (jadi inget kuliah deh :D )

Wanita cenderung menelantarkan 'cantik' yang dia miliki, dan alasannya beragam,
" Ah, cantik itu butuh modal dan mahal.."
" Aku alergi bahan kosmetik..skin care kan mahal.."
" Aku nggak mau dianggep cewek yang cuma modal cantik doang.."
" Aduh, aku sibuk banget seharian, mana sempet ngerawat diri.."

Dan begitu banyak lagi alasan yang biasa di ungkapkan oleh wanita kalau disinggung soal cantik. Kalau memang tidak mampu membeli skin care atau kosmetik mahal, toh banyak juga skin care alami di sekitar yang bisa digunakan dan banyak juga skin care di drug store dengan affordable price.

Ketika tidak mau dianggap modal cantik doang, seorang wanita bisa aktualisasi diri dan menampilkan kehebatan diri yang lain. Atau, misal sibuk seharian dan tidak ada waktu untuk belajar merawat diri, saat ini banyak sekali video di sosial media contohnya di Youtube yang menampilkan bagaimana caranya untuk tampil cantik dalam waktu 4-5 menit.

Ketika semua alasan itu ditepis, ujung-ujungnya alasan lain yang muncul adalah : 
"Males aja mau ngerawat, lagian ngapain tampil cantik, yang penting kan inner beauty-nya.."

Nah, ada yang menarik disini. Wanita cenderung 'memaksa' idealisme ini kepada pria, ketika bertemu dengan wanita yang harus dilihat pertama kali adalah inner beauty-nya. Sementara kenyataannya adalah sebaliknya. Sudah menjadi hal yang sangat umum dan memang sifat alami dari pria, bahwa "awalnya" pria cenderung melihat wanita dari penampilannya. Seorang pria mostly tidak akan langsung melihat kebaikan hati dan ketulusan wanita ketika pertama bertemu.

Pernah mendengar 'Hallo Effect" ?

Istilah "Hallo Effect" artinya adalah manusia terkondisikan cenderung menilai pribadi orang sesuai keindahan atau kemenarikan penampilannya. Intinya, semakin menarik penampilan seseorang, semakin baik pula tanggapan orang lain. Klise memang, namun begitulah adanya. Sederhananya begini, anda pun akan cenderung merasa risih dan kurang menanggapi kan ketika ada seorang pria yang tampilannya lusuh, tidak terawat mendekati anda? Begitulah 'Hallo Effect" bekerja. Penampilan bukan segalanya memang, namun segalanya bermula dari penampilan.

"Ngapain mesti repot-repot ngerawat diri? toh udah laku.."

Banyak sekali wanita yang sudah menikah atau memiliki pasangan cenderung abai dengan penampilannya. Secara alamiah, manusia memiliki insting ketertarikan kepada orang lain walaupun sudah memiliki komitmen, atau lebih tenar dengan istilah selingkuh. Tidak semua memang, namun ketika seorang istri masa bodoh dengan penampilannya, itu bagaikan menyiram minyak tanah di kobaran api, sehingga suami tertarik dengan sosok lain. Jika suami berselingkuh, itu memang keputusan dan pelanggaran suami sepenuhnya, namun harus di akui juga kalau istri juga turut menyumbangkan pengaruh disana.

Kembali lagi, jadi lebih penting mana? Inner beauty atau outer beauty?

Seorang wanita yang memiliki inner beauty tentu memiliki karakter dan hati yang sangat baik. Kalau dengan orang lain saja peduli masa dengan dirinya tidak? Seorang wanita cerdas dan memiliki inner beauty, akan cenderung take care outer beauty nya dengan baik, dan tidak menyepelekannya.

Seorang akan jatuh hati karena penampilan outer beauty, dan akan STAY karena inner beauty.

"Memangnya anda mau beli baju dengan bahan yang bagus, tapi modelnya lusuh dan asal-asalan?"
Begitulah outer dan inner beauty bekerja. Berjalan beriringan dan tidak bisa salah satu dianak tirikan.

Salam berbagi.






  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. Wow... Pemikirannya sangat menarik mbak, saya sebagai cowok setuju dengan pemikiran mbak. Menurut saya jarang sekali ada wanita yg benar2 imbang menonjol antara inner beauty dan outer beautynya, kebanyakan hanya menonjolkan salah satunya saja (IMHO).

    ReplyDelete