Cerita Tentang Buku Berbagi

By Bella Sukardi - December 26, 2017


Buku Berbagi, sebelumnya hanya berawal dari impian saya untuk mendirikan perpustakaan mini di setiap sudut kota dan memberikan akses buku berkualitas untuk anak-anak di pelosok negeri. Awalnya keinginan tersebut hanya sebatas impian, dimulai dengan mengumpulkan koleksi buku milik pribadi, sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya pada tanggal 22 Agustus 2017 lalu, saya menyulap akun instagram pribadi saya menjadi sebuah akun donasi buku.

Tujuannya untuk mengumpulkan ‘orang-orang baik’ yang peduli pada pendidikan yang ingin berbagi dimanapun mereka berada. Oiya, kenapa namanya Buku Berbagi? Sejujurnya tidak ada filosofi yang khusus, spontanitas saja karena ketika saya membuat nama akun di instagram, username hanya “Buku Berbagi” yang available. Special thanks juga untuk rekan saya Danis Nata di Papua sana yang sudah suka rela membantu membuatkan logo untuk Buku Berbagi.

Hal tersebut bukan suatu hal yang mudah, karena respon masyarakat sangat kurang sekali. Saya memulai mengajak saudara, teman kantor, teman-teman di sosial media untuk mulai berbagi dan mendonasikan sebagian buku tak terpakai mereka kepada Buku Berbagi. Tidak begitu banyak respon, hingga pada saat itu saya melakukan beberapa kali paid promote ke akun instagram yang memiliki followers cukup banyak. Tujuannya, untuk promosi dan mengajak siapa saja yang memiliki buku bekas untuk berdonasi.

Alhamdulillah, respon cukup positif. Bahkan ada beberapa donatur buku bekas dari luar kota yang dengan sukarela mengirim bukunya ke alamat saya, padahal untuk biaya pengiriman tidaklah murah. Beberapa donatur buku banyak juga yang berasal dari wilayah Yogyakarta, biasanya saya yang akan mengambil buku ke alamat donatur sehabis pulang bekerja atau malam hari. Bukan perkara mudah, karena saya melakukannya seorang diri dengan keterbatasan waktu dan tenaga.

Buku terkumpul semakin banyak, pertanyaannya adalah mau diapakan buku-buku ini? Hingga pada suatu siang, saya bertanya kepada rekan kantor tentang kondisi daerah di lingkungan tempat tinggalnya, adakah yang akan membangun perpustakaan atau taman belajar? Disitulah saya bertemu dengan mbak Arda Kusumawati. Beliau ini adalah rekan satu kantor disana, beliau tinggal di daerah Pantai Parangkusumo Yogyakarta.

Kebetulan, mbak Arda ini punya impian yang sama dengan saya, sungguh saya sangat antusias sekali dan bahagia sekali ada orang yang satu frekuensi dan memiliki visi misi yang sama tentang pendidikan. Beliau bercerita tentang impiannya membangun taman bacaan di pinggiran Pantai Parangkusumo yang notabene adalah kawasan prostitusi. Anak-anak disana cenderung minim pendampingan orang tua. Semakin parah dengan lingkungan yang mungkin memberi dampak negatif terhadap pesikologis anak. Disaat itu kami sepakat untuk memulai dengan kegiatan pendampingan sederhana pada anak-anak terlebih dahulu. Disana juga ada sebuah komunitas bernama Gardu Action (Garbage Care and Education) yang konsentrasinya adalah pengolahan sampah menjadi produk-produk yang bermanfaat.

Dengan bantuan mbak Arda, kami bertemu dengan pengelola Gardu Action bernama mas Budi, dengan tujuan memanfaatkan kawasan Gardu Action untuk membangun perpustakaan dan taman bermain untuk anak-anak. Alhamdulillah, mas Budi sangat-sangat mendukung kami untuk mengisi bagian education di Gardu Action tersebut.

Kami berencana untuk mengadakan kegiatan rutin seminggu sekali, namanya “Sunday Sharing and Caring”. Kalau ditanya kenapa namanya “Sunday Caring and Sharing”, lagi-lagi tidak ada filosofi khusus. Spontanitas saja muncul dan saya ketik ketika saya membuat sebuah pengumuman ajakan bergabung volunteer di kegiatan mingguan Buku Berbagi ini di kantor saya.
sunday

Saya dan mbak Arda hanya berdua, sangat terbatas sekali waktu dan tenaga. Apalagi jarak yang harus saya tempuh di Gardu Action lumayan jauh. Ditambah lagi kondisi kesehatan, berbagai macam kesibukan dan kegiatan saya yang lain. Bukan perkara mudah untuk mengajak orang lain menjadi volunteer dan menggantikan kami untuk hadir.

edit

Saya membuka lowongan volunteer melalui sosial media dan mengajak teman-teman dekat namun tidak membuahkan hasil.
Karena mau, belum tentu bisa, dan bisa belum tentu mau.
Mbak Arda berinisiatif mengajak rekan-rekannya yang tinggal disekitar Gardu Action dengan harapan untuk memudahkan akses, alhamdulillah masih ada orang-orang baik yang membantu mbak Arda mengajar anak-anak di Gardu Action. Beruntung sekali saya bertemu dengan beliau yang sangat passionate sekali dalam melakukan sesuatu. Terima kasih juga kepada para volunteer aktif Buku Berbagi, yang membantu mengajar adik-adik di Gardu Action tanpa kenal lelah. 

Harapannya, Buku Berbagi akan terus ada untuk mendukung gerakan literasi, berperan aktif dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Dan saya harap, saya akan bertemu dengan orang-orang seperti mbak Arda ini di seluruh pelosok negeri, untuk nyalakan kembali semangat literasi.
Salam Berbagi.
Buku Berbagi
bela jadi
No Telp / WA : 087736883657
Instagram : Bukuberbagi_id

Jangan lupa visit blognya mbak Arda juga ya disini terima kasih!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments