Pengalaman Pertama Terbang dengan Garuda

By Bella Sukardi - December 26, 2017

Perjalanan melalui udara emang sengaja aku pilih mengingat jauhnya jarak yang bakal aku tempuh dan moment mudik yang pasti bakal padat banget. Baru kali ini aku nyobain jalur udara untuk solo travelling. Garuda Indonesia, menjadi pilihan final yang bakal nganterin aku sampai tujuan, salah satu maskapai komersial terbesar di Indonesia yang terkenal dengan fasilitas dan pelayanannya yang nggak asal-asalan. Emang bener sih, pengalaman pertama terbang dengan Garuda bisa dibilang nyaris sempurna tanpa kendala.

Seperti naik pesawat pada umumnya, sebelum boarding aku check in dulu, kebetulan aku check in nya online dan kursi yang kosong tinggal di bagian emergency exit. Its Okay. Di hari keberangkatan, aku dateng ke check in counter, antriannya sedikit banget cuma ada 2 orang dibanding dengan maskapai lain yang panjang banget antrinya. Ada 3 counter di bandara Adi Sucipto Yogyakarta yaitu counter untuk member garuda Indonesia & skytrax, antrian untuk kelas business, dan antrian untuk penumpang kelas ekonomi.

Petugasnya baik dan ramah banget, nanyain mau duduk di sebelah mana, aku berharap banget bisa ganti tempat duduk nggak di emergency exit, tapi ternyata udah penuh. Btw, karena aku berangkat pagi, pesawat yang aku naikin dari Jogja – Makassar ini pesawat baling-baling yang ukurannya nggak begitu besar atau biasa disebut pesawat bombardier. Abis check in aku langsung ke ruang tunggu buat nunggu boarding, beberapa kali aku denger ada banyak banget orang yang mengeluh dan kecewa karena pelayanan maskapai 'sebelah' yang kurang bagus dan delay yang tidak diberitahukan sebelumnya. Para penumpang jadi lontang-lantung di bandara cuma buat nunggu pesawat delay yang nggak jelas, which is itu pasti bete banget.

Untungnya pesawat yang aku naikin beneran on time  sesuai jadwal dengan take off yang beneran smooth. Dan berdasarkan pengalaman dari keluarga yang kena delay Garuda, pihak maskapai selalu ngasih info lebih dulu melalui SMS beberapa jam bahkan sehari sebelum keberangkatan, jadi nggak perlu lontang-lantung di bandara. FYI, ini kali pertama aku naik pesawat. Katanya saat take off sama landing itu saat kritis dan paling bikin nggak nyaman. Tapi sejauh ini, Garuda bikin perjalanan pertama aku sangat nyaman dan gak begitu worry.

Tempat duduk di kabin pesawat Garuda luas dan lega di bandingkan maskapai lain dengan kelas yang sama, ditambah lagi aku duduk di deket emergency exit, jadi jarak antar kursinya sangat luas. Oiya, sebelum masuk ke pesawat tadi, pramugari yang cantik dan ramah itu mempersilahkan kita buat ngambil permen dan koran biar diperjalanan kita lebih rileks dan nggak bosen. Beberapa saat setelah pesawat udah ada di atas dan udah stabil, pramugari dateng nawarin pilihan makanan dan minuman yang mau kita makan, btw ini gratis lho. Soal rasa, nggak usah khawatir, enak kok.

Ada beberapa perbedaan fasilitas antara pesawat bombardier dan pesawat boeing, padahal kelas dan harganya sama. Salah satunya, di pesawat bombardier kursinya cuma ada 4 baris dengan formasi 2-2 kursi, sedangkan pesawat boeing ada 6 baris, formasinya 3-3. Di pesawat bombardier Jogja-Makassar tidak ada fasilitas seperti yang ada di pesawat boeing. Contohnya, monitor di tempat duduk dengan pilihan berbagai  informasi seputar penerbangan dan juga musik, film, video, dan informasi wisata dalam beberapa bahasa dengan headset yang masih terbungkus plastik dengan kualitas suara yang cukup baik. Colokan headset, pengaturan volume video atau suara dari monitor, dan tombol next atau back ada di masing-masing kursi penumpang.

4
Kabin di pesawat Bombardier Garuda

6.jpg
Kabin di pesawat boeing Garuda

Di pesawat bombardier, karena tidak ada monitor, simulasi peragaan di lakukan manual sama pramugari. Sedangkan di pesawat boeing, pramugari udah nggak lagi  meragain, tapi peragaan bisa kita tonton di monitor. Aku nyampe ke bandara tujuan pun on time dan malah lebih cepat beberapa menit. Overall, landing maupun take off nya sangat-sangat smooth dan pelayanannya sangat-sangat baik. Terima kasih Garuda!

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. Blog yang bagus dan informatif, semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi article tentang Huangdao di Musim Panas di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/07/huangdao-di-musim-panas.html?m=0
    Lihat juga video di youtube https://youtu.be/2s7F7yvsFKs

    ReplyDelete