Dunia Berpeterana

By Bella Sukardi - December 26, 2017

Teruntuk narasi pelik dalam bingkai hujan yang terlambat kering
Menggenang dan meregas angan-angan
Dalam bulan yang tak mampu membisik dan berkericau
Sunyi, hening, tanpa riuk tanpa pikuk
Peterana tergolek manja di padang ilalang kasat mata
Berpendar seolah tak terusik dan tak tergelitik

Tentang angin berlari kesana kemari tak ada yang menghiraui
Melewati setapak liku tak pernah berujung
Terus, dan terus lagi
Hingga linglung menjadi pongah dan sedikit pandir
Tubuh hancur berkeping tergulai
Dihantam terus menerus sampai akhir

Tentang potret nyata masa kini
Menari-nari di pelipis luka sudah biasa
Rupanya dogma tak bernilai lagi dibuatnya

Ah, itu hanya setitik saja
Tentangnya yang tak larut dalam arus
Serat berdiri bagai`sekebat
Karena hujan telah terlambat kering, menggenang!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments