Tentang Minat Baca di Indonesia

By Bella Sukardi - December 26, 2017


Hello !
Tahukah anda kalau minat baca di Indonesia sangatlah rendah?


Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/
Sedih nggak ? Saya personal merasa sangat sedih. Kenapa ? Mungkin teman-teman sudah terbiasa mendengar kata “Buku adalah jendela dunia”, karena dengan membaca buku kita menjadi tahu apa yang ada dan terjadi di seluruh dunia luar tanpa mengunjungi secara langsung.

Literally, membaca tidak hanya terbatas pada buku yang dicetak secara fisik, namun di era saat ini dengan kemajuan teknologi dan mudahnya akses internet, membaca menjadi suatu hal yang sangat mudah dilakukan. Menjadi hal yang sangat menyedihkan bila kemudahan akses dan kemajuan teknologi saat ini tapi Indonesia tetap jalan ditempat dan menduduki peringkat 60 dari 61 negara soal minat membaca.
Apa sih pentingnya minat membaca untuk Indonesia? Kenapa repot-repot harus banyak membaca padahal eksis di sosial media lebih menyenangkan?
Sederhananya seperti ini, kita, saya, anda dan seluruh warga negara Indonesia adalah elemen pembentuk suatu negara, kita yang nantinya akan menentukan nasib bangsa kita. Rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, kalau tidak tahu pasti kita akan tertinggal bukan?

Perdaban suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan di hasilkan oleh seberapa ilmu pengetahuan yang di dapat, sedangkan ilmu pengetahuan di dapat dari informasi yang diperoleh dari lisan maupun tulisan. Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang haus akan ilmu pengetahuan semakin tinggi peradabannya.  (sumber : http://gpmb.perpusnas.go.id).

Berikut adalah beberapa dampak kurangnya minat membaca di masyarakat :
  1. Rendahnya kemampuan analitis dalam memahami, menguasai, meneruskan, serta menggunakan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk menghasilkan produk-produk berkualitas.
  2. Kerdilnya pola pikir sehingga mudah dipengaruhi oleh doktrin negatif.
  3. Mudah terhasut dengan berita yang tidak jelas sumbernya (hoax) dan mudah sekali terprovokasi.
  4. Sempitnya kreativitas karena pengetahuan yang minim.
  5. Kesulitan untuk meningkatkan kualitas diri karena ketidaktahuan yang menyebabkan ketidakpedulian sehingga sulit berkembang.
  6. Pada efek yang lebih besar atas keengganan untuk membaca pada generasi muda ini adalah kerugian negara yang kehilangan aset-aset penyumbang dalam kemajuan bangsa yang berkualitas dan mempunyai produktifitas yang tinggi, dan masih banyak lagi dampak kurang baik yang lain.
Dari hal diatas, tentu saat ini Indonesia telah berada di masa kritis terkait minat baca. Mungkin sebagian orang berpikir membaca adalah suatu hal yang tidak menyenangkan karena sebelumnya ketika di bangku pendidikan terlalu banyak dijejali oleh buku-buku pelajaran dan ‘dipaksa’ untuk mengerti. Membaca sebenarnya bukan suatu hal yang mengintimidasi, seperti kata Najwa Shihab ketika ditanya bagaimana cara agar suka membaca? Jawabannya adalah “Temukan buku yang kamu suka dan membuatmu jatuh cinta untuk membaca”.
Salam berbagi.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments